Kamis, 11 Agustus 2022

Lestarikan Tradisi, IPNU-IPPNU Petekeyan Adakan Ziarah Kubur

Tradisi ziarah merupakan tradisi NU yang diperintahkan oleh Nabi. Banyak fungsi yang bisa kita dapatkan saat ziarah kubur. Mengingatkan bahwa hidup ini tidak abadi, menemukan kesadaran untuk beramal ibadah sebagai bekal di akhirat serta mendapatkan ketenangan hati saat bertahlil.


Sebagai organisasi kader IPNU-IPPNU punya amanat kultural untuk menjaga dan merawat tradisi NU termasuk ziarah dan tahlil di makam-makam para leluhur. Pada hari kamis malam jum'at, 11 agustus 2022 kami rombongan IPNU IPPNU Petekeyan melaksanakan ziarah ke Makam Mbah Mutamakkin Kajen, yang bukan lain adalah datuk dari Khodimul Ma’had KH. Yahya Al Mutamakkin.

Syekh Mutamakkin adalah seorang waliyullah yang telah melintasi perjalan ritual yang tinggi dan telah berjasa besar dalam perintisan dan penyebaran agama islam. Hal ini bukti dengan maraknya para zairin dari berbagai penjuru Indonesia yang hadir berziarah. Utamanya setiap tanggal 10 Muharrom atau yang sering di sebut dengan istilah 10 syuro.

Ziarah merupakan salah satu tradisi yang telah berlangsung lama dilestarikan oleh kaum NU. Ziarah kubur ini dilestarikan tidak lain, selain untuk menjemput berkah dari para salaf al-shalih, juga untuk merevitalisasi kontribusi dan teladan para leluhur agar senantiasa ‘hidup’ betapapun zaman sudah modern seperti sekarang ini.

Demikian disampaikan Wulan selaku Ketua IPPNU Ranting Petekeyan saat melakun ziarah bersama.

Menurut Wulan, tradisi ini menjadi rutinitas kami setiap tahun. Pesertanya semua anggota IPNU IPPNU Petekeyan.

Senada dengan Wulan, Ketua IPNU Petekeyan Rekan Nurul Burhan menambahkan, ziarah ini menjadi program yang sudah direncanakan pada Raker IPNU IPPNU. Alhamdulillah, semua sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ziarah ini. Melalui doa dan tahlil dalam ziarah tersebut semoga dapat menambah militansi dalam berorganisasi.

Dia juga menyampaikan apresiasi yg setinggi tingginya terhadap gerakan tradisi ziarah ini. Sebagai generasi muda NU sangat penting dibekali dengan ritual ruhani,salah satunya dengan ziarah kubur. Tradisi ini harus kita pertahankan sampai kapanpun. Amanat sebagai orang NU adalah merawat dan menjaga tradisi para ulama Salaf. Dengan ziarah kubur rekan rekanita IPNU IPPNU akan banyak memetik hikmahnya serta mengambil pelajaran yang berharga.

Tradisi ziarah merupakan gerakan penguatan aqidah Ahlussunah Wal jamaah. Hal tersebut karena menjadi tradisi para pemduhulu dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad dalam hadisnya. Semoga dengan berziarah dan berwashilah akan mendapatkan keberkahan.

Melalui komitmen, belajar, berjuang dan bertaqwa dengan berziarah kita bisa belajar tentang kehidupan. Melalui ziarah kita berjuang menguatkan tradisi NU. Dengan berziarah kita semakin bertaqwa dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dalam beribadah. (a6)

Kamis, 26 Mei 2022

Gelar Rapat Anggota di Yogya, Sahkan Sahabat Fathurrahman Nahkodai Ansor Petekeyan

Yogyakarta,Gerakan Pemuda Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. Organisasi ini menjadi wadah untuk mengakomodir semangat gerakan An-Nahdliyyah (Harakah An-Nahdliyyah) bagi kalangan muda NU. Begitu pula semangat para pemuda yang ada di pimpinan ranting GP Ansor desa Petekeyan yang hari ini Kamis (26/5) menggelar rapat Anggota sebagai wujud reorganisasi kepengurusannya.


Rapat anggota (RA) PR GP Ansor Desa Petekeyan tahun ini dilaksanakan sedikit berbeda karena di Rumah Makan Muara kapuas 2 Yogyakarta yang diikuti 30 anggota. Rapat anggota dilaksanakan sebagai bentuk transparansi dan aktualisasi dari kaderisasi PR GP Ansor Desa Petekeyan yang sebelumnya dinahkodai oleh Sahabat Abdul Afif, SE. Estafeta dilanjutkan dengan pemilihan Ketua PR GP Ansor Petekeyan dengan 5 bakal calon/kandidat, diantaranya : Sahabat. Fathur Rohman, S.Pd.I., M.Pd., Sahabat. Shohibul Habib, S.Th.I, Sahabat. Ahmad Yanis, SE., Sahabat. Bayu Wahyudi, SE.I., dan Sahabat Nur Kholis. Adapun yang terpilih menjadi Ketua PR GP Ansor desa Petekeyan Tahunan Jepara masa khidmat 2022-2024 dengan suara terbanyak adalah Sahabat Fathur Rohman yang memperoleh 17 suara, disusul Sahabat Shohibul Habib memperoleh 10 suara, Sahabat Ahmad yanis 2 suara dan Sahabat Bayu Wahyudi 1 suara, sedangkan calon Sahabat Nur kholis tidak memperoleh suara. 

Rangkaian kegiatan Rapat anggota dimulai dengan ziarah di Makam Mbah Abdillah Desa Petekeyan dan dilanjutkan ziarah ke makam KH. Dalhar Watucongol Gunungpring serta diselingi rekreasi ke lava tour di kaliurang magelang dan ke malioboro. 


Jadikan Ansor sebagai wadah aktualisasi diri bagi pemuda NU dengan mengupgrade kapasitas dan kiprahnya di masyarakat, ujar Ketua domisioner Abdul Afif. Dalam sambutan mewakili PAC GP Ansor Tahunan. Sahabat Shohibul Habib mengatakan bahwa GP ansor sebagai bagian Badan Otonom NU harus bermanfaat dan dapat memberikan kemaslahatan sehingga keberadaannya banyak dinanti dan dikagumi. Lakukan inovasi di kegiatan-kegiatan Ansor agar lebih inovatif. 

Dalam sambutan terpilihnya sebagai Ketua PR GP Ansor Petekeyan, Sahabat Fathur mengatakan Terima kasih dan apresiasi terhadap kepengurusan lama yang telah menjadikan organisasi Ansor Petekeyan kompak dan solid sehingga kaderisasi dapat tetap berjalan dengan baik. Serta tak lupa mohon dukungan atau support kepada sahabat anggota dan arahan serta bimbingan kepada pengurus lama dan para anggota. Semoga periode PR GP Ansor selanjutnya bisa memberikan kiprah terbaiknya sebagai organisasi penjaga tradisi warga NU. (a6)

Minggu, 01 Mei 2022

Semarak Takbir Keliling IPNU-IPPNU Ranting Petekeyan

Petekeyan - Semarak Takbir Keliling sangat terasa di desa wisata kampoeng sembada ukir petekeyan, Ahad (1/5/2022) malam.


Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi covid-19, akhirnya IPNU-IPPNU Ranting Petekeyan kembali menggelar takbir keliling desa. Event tahunan setiap malam Idul Fitri tersebut kali ini dilaksanakan dengan aturan yang ketat sesuai himbauan pemerintah, di antaranya menjaga prokes, tidak melewati jalan kabupaten dan sebagainya.

Kegiatan takbir keliling menyusuri jalan desa tersebut dilepas oleh H. Subekhan, selaku ketua PRNU Petekeyan. Turut hadir di panggung kehormatan, Petinggi desa, ketua BPD, ketua PRNU. dan Babinkantibmas. 

Takbir keliling yang mengambil tema, ” Kearifan lokal dan moderasi beragama,” tersebut diikuti 20 peserta lomba perwakilan musholla, perwakilan RT., dan komunitas.

Nurul Burhan, ketua PR. IPNU mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya takbir keliling adalah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan antarwarga, untuk menggali kreativitas anak-anak muda, dan menanamkan jiwa moderasi dalam beragama. 

Sementara itu, Rohman, Petinggi desa Petekeyan dalam sambutannya mengajak semua warga  bersyukur dapat mengikuti takbir keliling meskipun dengan aturan yang ketat. Mudah- mudahan ke depan kita dapat menyelenggarakan takbir keliling lebih meriah lagi,” tuturnya. 

Sementara itu, Subekhan, selalu Ketua PRNU mengajak peserta untuk menyambut hari kemenangan ini dengan menggemakan takbir. Secara khusus, ia mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan takbir keliling. “Yang paling penting kegiatan takbir keliling ini adalah niat syiar, bukan hadiahnya,” imbuhnya. 

Untuk menjaga netralitas dan obyektivitas, panitia menghadirkan dewan juri dari luar, yakni dari Dewan Kesenian Daerah, dari Lesbumi, dari dari PC. IPNU Jepara.

Setelah melewati penjurian yang ketat dan obyektif, akhirnya diperoleh hasil sebagai berikut,  Juara pertama diraih RT. 16 dengan kreasi onta. Sebagai runner up dengan kreasi rebana diraih ponpes Darul Ulum RT. 16, dan sebagai juara 3 diraih RT. 11 dengan kreasi Buku Moderasi Beragama. Adapun juara harapan, masing – masing diraih kreasi burung dari RT. 11, menara kudus dari mushola Jamiyyatul muslimin RT. 02, dan kreasi Khong Guan. 


Ngateman, ketua Lesbumi sekaligus sebagai ketua dewan juri mengingatkan agar ke depan setiap peserta takbir keliling saat melewati panggung kehormatan ada waktu sebentar untuk menunjukkan kebolehannya, sehingga keunikan masing-masing peserta dapat dieksplor. 


Sebagai penutup, takbir keliling yang juga membagi ratusan doorprize tersebut,  juga menyerahkan tropi bergilir yang tahun ini diraih RT. 16.

Sabtu, 05 Februari 2022

Tingkatkan Kualitas Kader dan Anggota, Pelajar NU Petekeyan Gelar Follow Up

Petekeyan - Sebagai tindak lanjut MAKESTA Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU Desa Petekeyan mengadakan follow up 1 diisi dengan materi antropologi desa : babad desa petekeyan pada kamis, (3/2/2022). 



Bertempat di gedung nu desa petekeyan dan dengan dihadiri puluhan alumni makesta dan seluruh anggota Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU petekeyan serta peserta KKN UNISNU desa Petekeyan melakukan sarasehan bersama narasumber seorang penulis dan sejarawan yaitu bapak Drs. H. Nur Khandir. 


Beliau mengatakan bahwa Nama Desa Petekeyan berasal dari Bahasa Arab yaitu Fatikha yang artinya pembukaan kebaikan. Sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat pada zaman dahulu yang apabila musibah atau hal yang kurang baik menimpa, semua masyarakat membaca surat Al-Fatihah, Nah kebiasaan itulah yang dinamakan Fatikhahan. Namun karena logat Jawa yang medhok maka masyarakat setempat menyebutnya dengan Petekeyan. Dan sejak saat itulah Desa tersebut dikenal dengan nama Desa Petekeyan. 


Sementara itu Ketua ranting IPNU Petekeyan, Nurul Burhan, mengatakan tujuan follow up kali ini adalah agar anggota IPNU-IPPNU bisa mengetahui sejarah desa Petekeyan, dan anggota IPNU-IPPNU bisa ikut berkontribusi dalam mengembangkan potensi yang ada di desa Petekeyan melalui IPNU-IPPNU. 


“Follow up kali ini saya harapakan menjadi salah satu forum yang dapat menambah wawasan seputar desa petekeyan. Selain itu, Semoga dengan kita mengembangkan serta memajukan Desa kita tercinta melalui kegiatan IPNU-IPPNU” ungkapnya. 


Hal senada juga disampaikan oleh Rekanita Wulan Tria Eviana, sekaligus Ketua PR IPPNU Desa Petekeyan, Ia berharap Follow up kali ini yaitu bertujuan untuk kembali menguatkan pengingatan komiten temen-temen makesta setelah kegiatan makesta dan pengembangan diri, dengan adanya pertemuan tersebut bukan hanya sekedar bertemu tapi juga diperkenalkan dengan adat, tradisi, sejarah lingkungan masyarakat sekitar dan pemahaman ideologi tentang aswaja. a6

Sabtu, 18 Desember 2021

Apa Itu Makesta ?


Pengertian, Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) adalah Pelatihan jenjang awal dalam sistem kaderisasi formal IPNU - IPPNU sekaligus menjadi persyaratan untuk menjadi anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPPNU) yang sah. Dalam pelatihan ini diorientasikan untuk melakukan ideologisasi pada anggota baru.

Makesta merupakan tahap kaderisasi pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Makesta diharapkan mencetak kader yang mampu menjalankan tugas di tengah-tengah masyarakat dengan memegang ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin yang berhaluan ahlussunah wal jamaah.

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa Makesta sebagai gerbang awal untuk menciptakan anggota IPNU IPPNU yang memiliki kesetiaan dan loyalitas terhadap organisasi. Sementara itu, Makesta juga menjadi embrio munculnya anggota baru yang kelak akan menjadi pengurus organisasi IPNU dan atau IPPNU.

Tujuan Makesta

secara umum Masa Kesetiaan Anggota bertujuan sebagai gerbang awal untuk menguatkan komitmen keanggotaan setelah dilakukan rekrutmen calon anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), sehingga diharapkan memiliki kesetiaan kepada organisasi melalui pengenalan organisasi IPNU-IPPNU kepada calon anggota yang diarahkan kepada perubahan mentalitas, keyakinan dan sikap persaudaraan serta kecintaan kepada organisasi.

Secara khusus Tujuan Makesta diarahkan untuk;
a). Menumbuhkan keyakinan tentang kebenaran Islam Ahlus-sunnah waljamaah sebagai satu-satunya system yang berkesinambungan untuk melanjutkan da‘wah islamiyah;
b). Memberikan pemahaman tentang NU sebagai wadah perjuangan Islam Ahlussunnah Waljamaah di Indonesia;
c). Meyakinkan kepada calon anggota bahwa IPNU merupakan organisasi pelajar yang tepat sebagai sarana perjuangan da‘wah Islamiyah;
d). Mengenal dan memahami organisasi IPNU sebagai Banom NU serta memahami isi materi organisasi IPNU (PD/PRT, PO dan lain lain);
e). Menumbuhkan wawasan dan kemampuan dasar berorganisasi.

Tujuan Makesta harus mencerminkan pelaksanaan dari pengertian Makesta sebagai kegiatan kaderisasi IPNU pada jenjang / tingkat kepengurusan yang ada. Baik pengertian maupun tujuan, keduanya harus dijadikan pijakan untuk output atau yang dihasilkan dari pelaksanaan Maakesta.

Output Makesta

Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek, Output berkenaan dengan dua aspek:
(1) apa yang dihasilkan, dan
(2) siapa orang yang menjadi sasaran kita.

Dari definisi tersebut, Output Makesta bisa diidentifikasi sebagai hasil berupa orang, yaitu anggota dan atau kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Peserta yang telah mengikuti Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) adalah output dari Makesta itu sendiri, mereka adalah;

• Anggota yang faham nilai keislaman dan perjuangan Islam yang dikembangkan dan diperjuangkan oleh NU melalui ideologi islam alam ahlussunnah wal jamaah.

• Peserta menjadi anggota resmi dan melibatkan diri di kegiatan IPNU

• Anggota yang faham tentang gerakan IPNU dan hubungannya dengan NU, Badan Otonom serta Lembaga NU.

• Anggota yang mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya organisasi.

• Anggota yang faham tentang cara berorganisasi yang baik.

Materi Makesta (Masa Kesetiaan Anggota)

Materi makesta yang wajib dilaksanakan di makesta adalah 6 materi, yaitu: 
1) Ahlu Sunnah Wal Jama‘ah I
2) Ke-NU-an I
3) Ke-IPNU-an I
4) Ke-Indonesia-an I
5) Tradisi Keagamaan NU
6) Keorganisasian.

Senin, 16 Agustus 2021

Memahami Kemerdekaan Sebagai Tombak Perjuangan

Kemerdekaan bangsa Indonesia lahir dari perjuangan rakyat yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang kepada tanah air. Mereka tidak memikirkan apapun, asalkan para sekutu dapat keluar dari tanah air. Mereka tidak memikirkan apa yang mereka bawa ketika nanti akan berhadapan dengan sekutu dimedan pertarungan, padahal sekutu sudah siap menggunakan peralatan yang lengkap. Dan, mereka pun tidak memikirkan masa depan. Asalkan tanah air Indonesia, anak, dan cucu-cucu mereka dapat hidup tanpa ada penindasan.


Memahami Kemerdekaan sebagai tombak Perjuangan bukan hal yang mudah, pada zaman dahulu bendera merah putih merupakan benda yang sangat mahal. Karena harus meneteskan darah dan keringat perjuangan. Oleh karena itu, sebagai pemuda/pemudi bangsa Kita harus menjaga dan merawat bendera merah putih. Karena, itulah lambang Negara dan simbol Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Memahami Kemerdekaan sebagai tombak Perjuangan, tentu harus melihat konteks waktu dan zaman yang sedang terjadi. Dalam artian, yang perlu kita perjuangkan pada saat ini dan para pahlawan Nasional zaman dahulu adalah soal siapa musuh Kita???...

Semangat perjuangan sama (Kita dan Pahlawan Nasional), tapi yang diperangi berbeda. Dalam artian, sebagai kalangan pelajar milenial Kita perlu banyak belajar agar new-Kolonialisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat hilang dan menjadikan Bangsa ini sebagai Bangsa terpelajar dan tidak diperbudak oleh teknologi.

Kita, sebagai wadah dalam lingkup pendidikan mempunyai beberapa peran atau tanggung jawab yang sama khususnya di masyarakat, diantaranya kita berperan untuk melakukan perubahan- perubahan atau aspirasi yang bertujuan ke arah yang positif.

Peran yang tak kalah penting, kita harus memiliki intelektual dan moral yang seimbang.
Kita juga diharapkan mampu melihat kondisi sosial masyarakat.

Maka dari itu, mari bersama melanjutkan pergerakan untuk mewujudkan peradaban bangsa.
Terus melahirkan kader- kader hebat yang mampu mendewasakan pola pikir, siap menghadapi tantangan, dan dapat mewujudkan nilai- nilai keislaman dan keindonesiaan 🇲🇨.

Terakhir, sebagai pemuda/pemudi kita perlu melihat perjuangan Tan Malaka dalam bukunya "Semangat Muda" menyatakan:

(Idealisme adalah kemenangan terakhir yang dimiliki oleh pemuda).

Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76
"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh"

Salam dari kami Belajar, Berjuang, Bertaqwa .💚💛
#pripnuippnupetekeyan

Rabu, 21 Juli 2021

IDUL ADHA : Momen Tepat Membangun Kebersamaan dan Semangat Kekeluargaan



Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU Petekeyan menggelar nyate bareng di dukuh gegunung , tepatnya di rumah rekan Tian firdaus, Rabu (21/07). Acara ini diikuti oleh 41 pengurus IPNU dan IPPNU dengan dipimpin langsung oleh rekan Nurul Burhan dam rekanita wulan tria selaku ketua PR IPNU-IPPNU Petekeyan.

Menurut rekan burhan, diselenggarakannya acara ini yaitu dalam rangka membangun kebersamaan dengan semangat kekeluargaan semua pengurus dan anggota baru. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menjadi awal yang baik, bisa lebih mengenal semua anggota dan dapat menjadi momen yang berkesan.

“Acara nyate bareng ini sengaja kami gagas untuk membangun kembali rasa kebersamaan dan semangat kekeluargaan kita. Harapannya juga, semoga menjadi awal yang baik, bisa lebih mengenal semua anggota dan dapat menjadi momen yang berkesan”, Ucapnya.

Acara berlangsung dengan ramai dan antusias. Dimulai dengan nyate bareng, sembari bercanda tawa, para pengurus saling bahu membahu mengolah daging sate, sosis, buah-buahan dan minuman sampai siap di makan. Setelah makan bersama, barulah ke acara perkenalan anggota.

Ada beberapa target terdekat yang hendak dilaksanakan bersama. Diantaranya yaitu upgrading dan pembentukan rancangan program kerja.

Di akhir acara, reknita wulan juga menegaskan rencana agenda terdekat yang sudah kita diskusikan bersama ini dapat dilaksanakan dengan maksimal dan penuh khidmah.

“Saya berharap semoga kompak, semangat selalu menuju ranting IPNU IPPNU petekeyan Maju, dan yang sudah kita diskusikan dan sepakati bersama ini dapat dilaksanakan dengan rasa kebersamaan dan semangat kekelurgaan. Tentunya, untuk mensyiarkan NU dengan harapan mendapat barokah para Kiai dan pendiri-pendiri NU terdahulu”, tuturnya.



Lestarikan Tradisi, IPNU-IPPNU Petekeyan Adakan Ziarah Kubur

Tradisi ziarah merupakan tradisi NU yang diperintahkan oleh Nabi. Banyak fungsi yang bisa kita dapatkan saat ziarah kubur. Mengingatkan bahw...