Selasa, 17 November 2020

Makesta IPNU IPPNU Petekeyan Lahirkan Kader Aswaja


Petekeyan- Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) merupakan tahap kaderisasi pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Berisi Pelatihan singkat yang memuat pengenalan tentang Faham Ahlussunah Wal Jama’ah (ASWAJA), IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) – IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) dan materi lain sebagai syarat menjadi anggota IPNU/IPPNU yang sah.


Makesta IPNU bersama IPPNU Ranting Petekeyan ini dilaksanakan di Paseban Agung Petekeyan pada hari Kamis - Jum'at, 4 – 5 April 2019. Peserta makesta ini diikuti 40 pelajar Se-Desa Petekeyan. Dan diisi oleh beberapa pemateri, diantaranya Bapak Drs. H. Nur Khandir (Ketua PC. PERGUNU Jepara), Bapak H. Arif Subekhan M.Pd (Sekertaris MWC NU Tahunan), Bapak Ahmadun S.Kom (Pembina), PC. IPNU-IPPNU Jepara dan PAC. IPNU-IPPNU Tahunan.

Tujuan Makesta adalah Mengenalkan IPNU-IPPNU kepada peserta, Memberi pemahaman pentingnya organisasi, Menanamkan ideologi Faham Aswaja, Memberi stimulus peserta untuk selalu belajar, berjuang, dan bertaqwa.

Target setelah Makesta adalah peserta dapat Mengenal IPNU-IPPNU untuk selanjutnya percaya dan mau berjuang di IPNU-IPPNU, Memahami dasar-dasar Islam Faham Ahlussunah Wal Jama’ah, Memahami organisasi terutama di lingkup Nahdlatul Ulama, Memiliki skill berorganisasi dan analisis pemecahan terhadap masalah pribadi dan lingkungannya.

Bentuk kegiatan Makesta ini adalah materi, diskusi, sharing pendapat (brainstorming), penugasan, games, dan outbond.


Selasa, 10 November 2020

Peringati Maulid Nabi, IPNU IPPNU Ranting Petekeyan Gelar Gema Maulid dan Santunan Yatama



Petekeyan, -Pengurus IPNU/IPPNU Ranting petekeyan melakukan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan santunan Yatama dan gema maulid, pada hari jum'at, tanggal 22 November 2019 M yang di hadiri beberapa Kyai dan orang Nomer satu Desa Petekeyan.

kegiatan ini merupakan salah satu program dalam pergerakan Sosial dan media Dakwah sekaligus Pengkaderan(Condro dimuko ), seperti apa yang di katakan ustad Ahmad Rosiqin seorang penceramah yang akrab dengan sapa’an kang Roziqin dengan gaya yang Khas beliua memberikan wejangan kepada para Kader kader IPNU/IPPU juga kepada penulis untuk selalu bersikap Tawa’du dengan seorang Guru dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangan NU di petekeyan khususnya, dengan gaya penyampaian yang santun (mengunakan Sanepo ) beliau menjelaskan “ Dadio Semongko ojo dadi Klopo” yang mengandung arti pentingnya kesabaran dalam menuntut ilmu, karena untuk mencapai derajat Ulya dalam menuntut Ilmu di butuhkan kesabaran,

ini sesuai dengan perkataan Khalifah Ke empat dari Khulafaur rasyidin Yaitu Ali bin abi Thalib beliau menjelaskan bahwa kesuksesan Siswa (Red Santri) itu Ada 6 syarat salah satuhnya kesabaran dalam menuntut Ilmu dan ini yang sering di abaikan para murid ketika Proses Transfer Knowledge terjadi .

Dalam Konteks ini sebagai Kader NU untuk selalu memperjuangkan Pendidikan seperti apa yang telah di pesankan Rois Akbar NU simbah KH Hasyim Asy’ari untuk selalu meningkatkan pendidikan baik pendidikan Formal maupun Non Formal yang Rahmatallil Alamin ( RUU Pesantren)yang sekarang mulai di perjuankan di tingkatan pusat, karena Saat ini muncul berbagai macam islam Radikal dan untuk membendung kegiatan Islam tersebut salah satuhnya dengan pendidikan.

Dan untuk mengerakakan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini membutuhkan Kader- kader yang mumpuni dan Handal baik secara keagaman maupun Sains baik yang mana bidang garapan NU masih banyak yang belum tersentuh karena minimnya Prasarana, Donatur dan sponsor dalam hal ini membutuhkan perhatian semua Warga Nadiyyin di Semua tingkatan untuk selalu memberikan Kontribusi dan Motivasi untuk Kemajuan NU dan Indonesia di masa yang akan datang (K. Misbahudin)



#pripnuippnupetekeyan


Peringati malam 10 Suro, Rekan Rekanita Ranting Petekeyan Nyekar Kemakam KH. AHMAD MUTTAMAKIN Kajen

Ziarah kubur menyadarkan kembali orang untuk melihat hidupnya, peringatan bagi yang masih hidup dan salah satu cara untuk mengevaluasi diri.


“Jangan sampai melupakan guru-gurumu. Caranya. Do’akan mereka. Terutama do’a, supaya para guru kita mendapatkan khusnul khotimah.” (K.H Sahal Mahfudz)

Dengan tujuan melakukan salah satu amalan 10 suro dan membudayakan adat istiadat sebagai warga Nahdliyin serta mendo’akan guru-guru. Jum'at, 28/08/2020 PR. IPNU IPPNU Petekeyan adakan kegiatan Ziarah kemakam Ulama sebagai pengamalan Aswaja.

Bertempat di makam KH. Ahmad Muttamkin yang berada di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati berlangsung secara khidmat dan lancar. Ziarah kubur di samping sebagai cara mengevaluasi diri juga berperan sebagai ajang dalam mempererat hubungan antar anggota PR. IPNU IPPNU Petekeyan.

Khoirul Anam ketua PR. IPNU Peteketan mengatakan tujuan dari kegiatan ini salah satunya adalah untuk menguri-uri Amaliyah Aswaja yaitu ziarah kubur.

“Semoga dengan tawassul kepada KH. Ahmad Muttamakin, semoga hajat kita dalam berkhidmah di IPNU IPPNU dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala".

Dewi Rustiana selaku Ketua PR. IPPNU Petekeyan memaparkan “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu lebih mempererat hubungan antar anggota dari 40 anggota yang mengikuti kegitan ziarah tersebut".(a6)


IPNU IPPNU RANTING PETEKEYAN Manfaatkan Moment Ramadhan dengan Berbagi Takjil untuk Masyarakat Petekeyan

JEPARA. - Puluhan Anggota IPNU IPPNU Ranting desa Petekeyan melakukan kegiatan bagi-bagi takjil dibulan Ramadhan tepatnya di pertigaan tugu Merak jalan Paving Petekeyan dan di perempatan Gedung NU Petekeyan, Ahad 03 Mei 2020 lalu. Kegiatan bagi-bagi takjil itu, diinisiasi oleh Rekan-Rekanita IPNU IPPNU Desa Petekeyan.


Sebanyak 600 paket takjil, dibagikan secara cuma-cuma atau gratis kepada pengendara motor dan mobil yang lewat disekitaran jalan paving Petekeyan. Setelah pembagian takjil usai, kegiatan dilanjutkan dengan acara keakraban dan buka puasa bersama seluruh anggota ranting IPNU IPPNU.

Ketua Panitia Nurul Burhan, mengatakan adapun kegiatan pada sore pada Ahad 03 Mei 2020 lalu adalah pembagian takjil untuk masyarakat yang melintasi jalan paving sembari memperkenalkan kepada masyarakat tentang kegiatan kami, bahwa bergabung IPNU IPPNU suatu kegiatan positif.

"Jadi sasaran utama selain pembagian takjil adalah memperkenalkan organisasi IPNU IPPNU kepada Masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, Rekanita Dewi Rustiana selaku ketua IPPNU mengatakan , pembagian takjil ini sebagai bentuk rasa sosial kami ditengah pandemi ini terhadap masyarakat yang tidak sempat meluangkan waktunya untuk berbuka dirumahnya atau diwarung makan.

"Kegiatan bagi-bagi Takjil ini merupakan salah satu bentuk sosial kami kepada masyarakat. Hal ini dilakukan hanya semata-mata ingin berbagi kepada masyarakat yang melintasi jalan Paving Kampoeng Sembada Ukir saat itu," ungkap Dewi Rustiana, Ahad (03/5/2020).


Sementara itu, Rekan Khoirul Anam selaku ketua IPNU juga memberikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya rangkaian kegiatan itu pada Ahad 03 Mei 2020. 

"Kegiatan ini sangat bagus untuk mempererat silaturahmi dan bentuk kepedulian kami ditengah pandemi Covid-19 ini, karena banyak anak muda jaman sekarang melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat dan semoga kegitan kami dapat menginspirasi ranting-ranting lain" ujar Anam.

Lestarikan Tradisi, IPNU-IPPNU Petekeyan Adakan Ziarah Kubur

Tradisi ziarah merupakan tradisi NU yang diperintahkan oleh Nabi. Banyak fungsi yang bisa kita dapatkan saat ziarah kubur. Mengingatkan bahw...